Lihat-lihat foto jadul sambil ketawa ketiwi ingat zaman perjuangan meraih gelar master…, (sekarang aje ngakak…...kalau dulu termehek-mehek juga nih….).
Sebenarnya ini Top Secret alias rahasia, malu juga mau diceritain, tapi sekarang saya berfikir, hebat juga saya punya ide macem-macem, ahhhayy…….muji diri sendiri.
Paling tidak, mudah-mudahan pengalaman ini menginspirasi dah…..buat yang lagi semangat-semangatnya kuliah tapi gak ada modal…….
Kuliah meraih gelar master dengan biaya sendiri tanpa bantuan negara apalagi swasta, dengan keuangan yang pas, otak jadi bekerja ekstra keras memikirkan ide-ide mutakhir guna mendulang uang (canggih amat ya bahasanya..).
Setiap minggu pagi saya dan hubby jalan-jalan sambil lihat-lihat dalam arti sebenarnya alias nggak pake belanja ke pasar gazebo Bandung. Sambil jalan sambil mikir, usaha apa ya kira-kira yang bisa menghasilkan duit. Akhirnya saya punya ide, bisnis foto bareng badut. Pasarnya adalah anak-anak. Pasti banyak yang suka dengan badut, dan orang tua cenderung sulit menolak bila anaknya meminta sesuatu. Alasan utamanya karena di pasar Gazebo belum ada yang usaha itu. Setelah mencari dan booking tempat yang pas, saatnya mencari tempat penyewaan baju badut.
Dimana ada kemauan selalu ada jalan, setelah cari-cari tukang badut asli, beliau mau menyewakan baju-bajunya setiap hari minggu dengan harga murah…….tapi untuk badut karakter, spongebob misalnya, harga sedikit nambah…..Baju badut OK, setelah itu, hunting printer photo portable sekalian kertas gambarnya.
Kamera digital udah ada. Terus yang jadi badutnya, kami kontrak dari pemulung freelance yang mau dibayar 30rb dari jam 8-12 siang. Jadi, setiap hari minggu, beliau sudah menunggu di tempat yang sudah ditentukan. Tugas saya adalah membujuk dan merayu anak-anak supaya mau di foto bareng badut, dan hubby jadi tukang fotonya.
Sebenarnya untungnya nggak banyak sih, tapi pada saat itu, uang segitu sangat membantu sekali. Kalau diitung-itung keuntungan bersih cuma 2500 rupiah dari setiap photo, dipotong sewa baju badut dan upah si pemakai baju badut, dikali 40 lembar photo perminggunya.
Banyak suka dukanya….
Sukanya,
1. Kedatangan kami ternyata sudah ditunggu-tunggu oleh anak-anak dan orang tuanya.
2. Melihat ekspresi anak-anak yang kegirangan melihat badut dari kejauhan abis itu memaksa orang tuanya untuk foto sama badut.
3. Melihat anak-anak berkumpul dan bahagia, akhirnya para pedagang es krim, balon, donat pada ngumpul di sekitar kami juga.
4. Kalau banyak yang photo, bisa makan enak setiap hari minggu.
5. Meski sudah tidak lagi, tapi anak-anak dan para orang tua masih menunggu dan mengenali kami sebagai teman-teman si badut…
Dukanya
1. Capek!!!! Badan mau remuk rasanya
2. Kalau hujan, nggak ada yang mau di foto, jadinya rugi Bandar.
3. Stress lihat konsumen yang tidak puas dengan hasil foto yang katanya jelek….padahal sebelum di cetak, sudah ada kesepakatan tentang foto mana yang akan di cetak (kesalahan bukan pada kamera saya, tapi pada wajah anda..)
4. Banyak yang curi-curi foto pakai kamera handphone, padahal sudah jelas tertulis, foto pakai kamera sendiri BaYar!!!
5. Keuntungannya kurang banyak karena pasar buka cuma sampai jam satu, padahal kebutuhan sangat banyak, hehe….
Bisnis ini hanya bertahan 2 bulan, karena berbagai kesibukan akhirnya kami memutuskan berhenti, tapi yang membuat terharu, warga sekitar masih sering nanya…”kenapa si badut nggak datang lagi neng??!!, “Mana badutnya neng…”, malah banyak anak-anak menunggu kehadiran kami. Sedih…..!!!Tapi, tesis menunggu. Target utama adalah menyelesaikan kuliah secepat mungkin, supaya tidak banyak pengeluaran…….hahha..
Febrina Kaban
Salam
Title : BISNIS FOTO BARENG BADUT
Description : Lihat-lihat foto jadul sambil ketawa ketiwi ingat zaman perjuangan meraih gelar master…, (sekarang aje ngakak…...kalau dulu termehek-mehek j...
Description : Lihat-lihat foto jadul sambil ketawa ketiwi ingat zaman perjuangan meraih gelar master…, (sekarang aje ngakak…...kalau dulu termehek-mehek j...
0 Response to "BISNIS FOTO BARENG BADUT"
Posting Komentar