Stimulasi Tumbuh Kembang Anak
Sebelum mamahami tentang periode dan aspek perkembangan yang berlangsung pada anak balita, maka penting dipahami beberapa prinsip tentang stimulai tumbuh kembang. Stimulasi tumbuh kembang pada anak balita merupakan kegiatan merangsang kemampuan dasar anak agar anak tumbuh kembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh orang tua, yang merupakan orang terdekat dengan anak, pengganti ibu atau pengasuh anak, anggota keluarga lain dan orang dewasa lainnya. Kurangnya sti,ulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap. Kemampuan dasar anak yang dirangsang dengan stimulasi terarah adalah kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak motorik halus, kemampuan bicara dan bahasa serta kemampuan sosialisasi dan kemandirian.
Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak, ada beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan yakni
1) Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang.
2) Selalu tujukkan sikap dan perilaku yang baik, karena anak akan meniru tingkah laku orang-orang yang terdekat dengan anak.
3) Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak.
4) Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi, bervariasi menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman.
5) Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak, terhadap 4 (empat) aspek kemampuan dasar anak.
6) Gunakan alat bantu atau permainan yang sederhana, aman dan ada disekitar anak.
7) Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan.
8) Berikan selalu pujian bila perlu hadiah atas keberhasilannya.
Perkembangan kemampuan dasar anak-anak berkorelasi dengan pertumbuhan. Perkembangan kemampuan dasar mempunyain pola yang tetap dan berlangsung secara berurutan. Oleh karenanya stimulasi yang diberikan kepada anak balita dalam rangka merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dilakukan sesuai dengan pembagian kelompok umur anak berikut ini:
No. | Periode Tumbuh Kembang | Kelompok Umur |
1. | Masa prenatal, janin dalam kandungan | Masa Prenatal |
2. | Masa bayi | Umur 0-12 bulan |
3. | Masa anak balita | Umur 12-60 bulan (2-5 tahun) |
4. | Masa pra sekolah | Umur 60-72 bulan (5-6 tahun) |
1. Kemampuan Bayi (0 –12 bulan)
Pada masa bayi baru lahir (0 sampai 28 hari), terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah serta mulainya berfungsi organ-organ. Setelah 29 hari sampai dengan 11 bulan, terjadi proses pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan yang berlangsung secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistem syaraf.
Kemampuan yang dimiliki bayi meliputi;
a) Kemampuan Motorik
Kemampuan motorik merupakan sekumpulan kemampuan untuk menggunakan dan mengontrol gerakan tubuh, baik gerakan kasar maupun gerakan halus. Motorik kasar merupakan keterampilan menggerakkan bagian tubuh secara harmonis dan sangat berperan untuk mencapai keseimbangan yang menunjang motorik halus. Motorik halus merupakan keterampilan yang menyatu antara otot halus dan panca indera. Kemampuan motorik selalu memerlukan koordinasi bagian-bagian tubuh, sehingga latihan untuk aspek motorik ini perlu perhatian.
Kemampuan motorik pada bayi berdasarkan usia yakni:
Usia | Motorik kasar | Motorik halus |
0-3 bulan | · mengangkat kepala, · guling-guling, · menahan kepala tetap tegak, | · melihat, meraih dan menendang mainan gantung, · memperhatikan benda bergerak, · melihat benda-benda kecil, · memegang benda, · meraba dan merasakan bentuk permukaan, |
3-6 bulan | · menyangga berat, · mengembangkan kontrol kepala. · Duduk. | · memegang benda dengan kuat, · Memegang benda dengan kedua tangan, · makan sendiri, · mengambil benda-benda kecil. |
6-9 bulan | · merangkak · menarik ke posisi berdiri · berjalan berpegangan · berjalan dengan bantuan. | · Memasukkan benda kedalam wadah, · Bermain 'genderang' · Memegang alat tulis dan mencoret-coret · Bermain mainan yang mengapung di air · Membuat bunyi-bunyian. · Menyembunyikan dan mencari mainan |
9-12 bulan | · bermain bola · membungkuk · berjalan sendiri · naik tangga. | · Menyusun balok/kotak · Menggambar · Bermain di dapur. |
b) Kemampuan Bicara dan Bahasa
Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak terjalin sehingga dalam masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar. Kemampuan bicara bayi masih dalam bentuk pra bicara, yang diekspresikan dengan cara menangis, mengoceh, gerakan isyarat dan ekspresi wajah seperti tersenyum. Bahkan pada masa ini lebih sering muncul senyum sosial sebagai reaksi terhadap rangsangan dari luar .
Ekspresi emosi adalah bahasa pertama sebelum bayi berbicara, sebagai cara untuk mengkomunikasikan dirinya pada orang tua atau orang lain. Bayi akan bereaksi pada ekspresi wajah dan tekanan suara, sebaliknya orangtua membaca ekspresi bayi dan merespon jika ekspresi bayi menunjukkan tertekan atau gembira. Terkait dengan ekspresi emosi bayi, yang mudah dikondisikan, maka ekspresi emosi bayi mudah dikondisikan. Jika orangtua lebih banyak menunjukkan suasana hati yang positif seperti selalu gembira, santai dan menyenangkan, akan mempengaruhi pemahaman bayi terhadap sesuatu dan cenderung menimbulkansuasana hati yang menyenangkan. Sebaliknya jika orang dewasa mengkondisikan dengan situasi yang tidak menyenangkan maka suasana emosi bayi cenderung buruk. Kemampuan bicara pada bayi sebenarnya ada hubungannya dengan perkembangan otak, terutama pada saat bayi menangkap kata-kata yang diucapkan dan menyampaikan apa yang ada dalam pikirannya. Pada saat bayi berjalan, berbicara, tersenyum dan mengerutkan dahi, sebenarnya tengah berlangsung perubahan dalam otak. Meski keterkaitan sel-sel syaraf (neuron) yang dimiliki bayi, masih sangat lemah, namun akan sangat mempengaruhi pada perkembangan sel syaraf pada tahap selanjutnya. Bayi mengerti dan memahami sesuatu yang berada disekelilingnya, tidak terbatas dengan melihat serta memanipulasi namun sebenarnya bayi sudah memiliki kemampuan untuk memberi perhatian, menciptakan simbolisasi, meniru dan menangkap suatu konsep melalui gerakan sudah lebih berkembang. Oleh karenanya untuk mengoptimalkan kemampuan otaknya maka bayi perlu lebih banyak menstimulasi bayi untuk mengenal benda-benda sekelilingnya sambil terus mengajak berbicara.
Kemampuan bicara dan berbahasa pada masa bayi sbb:
Usia | Kemampuan Bicara dan Bahasa |
0-3 bulan | · prabicara, · meniru suara-suara, · mengenali berbagai suara. |
3-6 bulan | · mencari sumber suara, · menirukan kata-kata.. |
6-9 bulan | · menyebutkan nama gambar di buku majalah, · menunjuk dan menyebutkan nama gambar-gambar. |
9-12 bulan | · menirukan kata-kata · berbicara dengan boneka · bersenandung dan bernyanyi. |
c) Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian
Kemampuan sosialisasi dan kemandirian dapat dirangsang dengan sosialisasi pada masa bayi diawali di dalam keluarga, dimana dalam keluarga terjadi hubungan timbal balik antara bayi dan pengasuh atau orangtua. Melalui perhatian dan perilaku orangtua akan memberi kerangka pada bayi dalam berinteraksi dan pengalaman yang terpenting bagi bayi karena keluarga adalah melibatkan proses kasih sayang. Kemampuan bayi untuk bersosialisasi mulai muncul, dasar-dasar sosial mulai dibentuk, yang diperoleh dengan cara mencontoh perilaku pada situasi sosial tertentu, misalnya mencontoh perilaku sosial dari kakak atau orang tuanya, yang akhirnya akan mempengaruhi cara penyesuaian pribadi dan sosialnya dikemudian hari. Kemampuan sosialisasi dan kemandirian pada masa bayi sbb:
Usia | Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian |
0-3 bulan | · memberi rasa aman dan kasih sayang, · mengajak bayi tersenyum, · mengajak bayi mengamati benda-benda dan keadaan di sekitarnya, · meniru ocehan dan mimik muka bayi, · mengayun bayi, · menina bobokan. |
3-6 bulan | · bermain "ciluk ba', · melihat dirinya di kaca, · berusaha meraih mainan. |
6-9 bulan | · mulai bermain atau 'bersosialisasi' dengan orang lain. · Mulai melambaikan tangan jika ditinggal pergi. · Mulai membalas lambaian tangan orang lain. |
9-12 bulan | · Minum sendiri dari sebuah cangkir, · Makan bersama-sama · Menarik mainan yang letaknya agak jauh. |
2. Kemampuan Anak di Bawah Usia Lima Tahun (12 – 59 bulan)
Pada masa ini kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta fungsi eksresi/pembuangan. Periode penting dalam tumbuh kembang masa usia ini akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada usia 3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung; dan tejadi pertumbuhan serabut-serabut syaraf dan cabang-cabangnya, sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks. Jumlah dan pengaturan hubungan-hubungan antar sel syaraf ini akan sangat mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf hingga bersosialisasi.
a) Kemampuan Motorik
Masa ini disebut sebagai masa sangat aktif dari seluruh masa kehidupannya, karena tingkat aktivitasnya dan perkembangan otot besar mereka sedang tumbuh. Demikian halnya dengan kemampuan motorik halus anak, sudah mulai meningkat dan menjadi lebih tepat pada saat berusia 5 tahun. Koordinasi tangan, lengan dan tubuh dapat bergerak bersama dibawah koordinasi yang lebih baik daripada mata.
Dengan demikian masa ini disebut juga sebagai masa belajar berbagai kemampuan dan keterampilan, dengan berbekal rasa ingin tahu yang cukup kuat dengan seringnya anak mencoba hal-hal baru dan seringnya pengulangan menyebabkan masa ini menjadi masa yang tepat untuk mempelajari keterampilan baru.
Kemampuan motorik yang dimiliki anak sbb;
Usia | Gerak Kasar | Gerak Halus |
12-15 bulan | · Berjalan tanpa pegangan sambil menarik mainan yang bersuara, · Berjalan mundur, · Berjalan naik dan turun tangga, · Berjalan sambil berjinjit · Menangkap dan melempar bola | · Bermainan balok dan menyusun balok. · Memasukkan dan mengeluarkan benda kedalam wadah. · Memasukkan benda yang satu ke benda lainnya. |
15-18 bulan | · Bermain di luar rumah. · Bermain air · Menendang bola. | · Meniup , · Membuat untaian. |
18-24 bulan | · Melompat, · Melatih keseimbangan tubuh, · Mendorong mainan dengan kaki. | · Mengenal berbagai ukuran dan bentuk, · Bermain puzzle, · Menggambar wajah atau bentuk, · Membuat berbagai bentuk dari adonan kue/lilin mainan. |
24-36 bulan | · Latihan menghadapi rintangan, · Melompat jauh, · Melempar dan menangkap bola besar. | · Membuat gambar tempelan, · Memilih dan mengelompokkan benda-benda menurut jenisnya, · Mencocokan gambar dan benda, · Konsep jumlah, · Bermain/menyusun balok-balok. |
36-48 bulan | · Menangkap bola kecil dan melemparkan kembali. · Berjalan mengikuti garis lurus, · Melompat dengan satu kaki, · Melempar benda-benda kecil ke atas, · Menirukan binatang berjalan, · Berjalan jinjit secara bergantian. | · Memotong dengan menggunakan gunting, · Menempel guntingan gambar sesuai dengan cerita. · Menempel gambar pada karton. · Belajar 'menjahit' dengan tali rafia. · Menggambar/menulis garis lurus, bulatan,segi empat, huruf dan angka. · Menghitung lebih dari 2 atau 3 angka. · Menggambar dengan jari, memakai cat, · Mengenal campuran warna dengan cat air, · Mengenal bentuk dengan menempel potongan bentuk. |
48-60 bulan | · Lomba karung · Main engklek · Melompat tali. | · Mengenal konsep "separuh atau satu" · Menggambar dan atau melengkapi gambar, · Menghitung benda-benda kecil dan mencocokkan dengan angka. · Menggunting kertas (sudah dilipat) dengan gunting tumpul, · Membandingkan besar/kecil, banyak/sedikit, berat/ringan. · Belajar 'percobaan ilmiah' · Berkebun. |
b) Kemampuan Bicara dan Bahasa
Bertambahnya kematangan otak dikombinasikan dengan peluang-peluang untuk menjelajahi dunia sekelilingnya dan sebagai penyumbang terbesar untuk lahirnya kemampuan kognitif anak. Sejumlah kemampuan anak, seperti belajar membaca adalah berkaitan dengan masukan dari mata anak yang ditransmisikan ke otak anak, kemudian melalui sistem yang ada di otak, menterjemahkannya kedalam kode huruf-huruf, kata-kata dan asosiasinya. Akhirnya akan dikeluarkan dalam bentuk bicara. Bakat bicara anak karena sistem otak diorganisasikan sedemikian rupa sehingga memungkinkan anak memproses sebagai bahasa.
Anak mulai pandai berbicara, sejalan dengan perkembangannya memahami sesuatu. Biasanya anak mulai berbicara sendiri, kemudian berkembang menjadi kemampuan untuk bertindak tanpa harus mengucapkannya. Dalam hal ini anak telah menginternalisasikan pembicaraan yang egocentris dalam bentuk berbicara sendiri menjadi pemikiran anak. Hal ini merupakan suatu transisi awal untuk dapat lebih berkomunikasi secara sosial.
Usia | Kemampuan Bicara dan Bahasa |
12-15 bulan | · Membuat suara dari dari barang2 yang dipilihnya, · Menyebut nama bagian tubuh, · Melakukan pembicaraan., |
15-18 bulan | · Bercerita tentang gambar di buku/majalah, · Permainan telepon-teleponan, · Menyebut berbagai nama barang. |
18-24 bulan | · Melihat acara televisi, · Mengerjakan perintah sederhana, · Bercerita tentang apa yang dilihatnya. |
24-36 bulan | · Menyebut nama lengkap anak, · Bercerita tentang diri anak, · Menyebut berbagi jenis pakaian. · Menyatakan keadaan suatu benda. |
36-48 bulan | · Berbicara dengan anak, · Bercerita mengenai dirinya, · Bercerita melalui album foto, · Mengenal huruf besar menurut alfabet di koran/majalah. |
48-60 bulan | · Belajar mengingat-ingat, · Mengenal huruf dan simbol, · Mengenal angka, · Membaca majalah, · Mengenal musim, · Mengumpulkan foto kegiatan keluarga, · Mengenal dan mencintai buku, · Melengkapi dan menyelesaikan kalimat, · Menceritakan masa kecil anak, · Membantu pekerjaan di dapur. |
c) Kemampuan Bersosialisasi dan Kemandirian
Dasar-dasar sosialisasi yang sudah diletakkan pada masa bayi, maka pada masa ini mulai berkembang. Dalam hal ini hubungan keluarga, orangtua-anak, antar saudara dan hubungan dengan sanak keluarga cukup berperan. Pengasuhan pada tahun pertama berpusat pada perawatan, berubah ke arah kegiatan-kegiatan seperti permainan, pembicaraan dan pemberian disiplin, akhirnya mengajak anak untuk menalar terhadap sesuatu. Pada masa ini sebagai masa bermain, anak mulai melibatkan teman sebayanya, melalui bermain, meski interaksi yang dibangun dalam permainan bukan bersifat sosial, namun sebagai kegiatan untuk menyenangkan dan dilaksanakan untuk kegiatan itu sendiri. Jenis permainan yang dilakukan bisa berbentuk konstruktif, permainan pura-pura, permainan sensori motorik, permainan sosial atau melibatkan orang lain, games atau berkompetisi.
Usia | Kemampuan Bersosialisasi dan Kemandirian |
12-15 bulan | · Menirukan pekerjaan rumah tangga, · Melepas pakaian, · Makan sendiri, · Merawat mainan, · Pergi ke tempat-tempat umum. |
15-18 bulan | · Belajar memeluk dan mencium, · Membereskan mainan/membantu kegiatan di rumah, · Bermain dengan teman sebaya, · Permainan baru, · Bermain petak umpet. |
18-24 bulan | · Mengancingkan kancing baju, · Permainan yang memerlukan interkasi dengan teman bermain. · Membuat rumah-rumahan, · Berpakaian, · Memisahkan diri dengan anak. |
24-36 bulan | · Melatih buang air kecil dan buang air besar di WC/kamar mandi. · Berdandan/memilih pakaian sendiri. · Berpakaian sendiri. |
36-48 bulan | · Mengancingkan kancing tarik, · Makan pakai sendok garpu, · Membantu memasak, · Mencuci tangan dan kaki, · Mengenal aturan/batasan. |
48-60 bulan | · Membentuk kemandirian dengan memberi kesempatan mengunjungi temannya tanpa ditemani. · Membuat atau menempel foto keluarga, · Membuat mainan/boneka dari kertas. · Menggambar orang, · Mengikuti aturan permainan/petunjuk, · Bermain kreatif dengan teman-temannya, · Bermain 'berjualan dan berbelanja di toko" |
3. Masa Anak Pra Sekolah (usia 60-72 bulan atau 5-6 tahun);
Pada masa ini, pertumbuhan berlangsung dengan stabil, aktivitas jasmani semakin bertambah dan meiningkatnya keterampilan dan proses berpikir. Anak mulai menunjukkan keinginannya seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Pada masa ini, anak mulai diperkenalkan dengan lingkungan luar selain lingkungan dalam rumah, sehingga anak mulai senang bermain di luar rumah. Anak mulai berteman bahkan anak banyak keluarga menghabiskan waktunya bermain di luar rumah, seperti bermain di taman atau ke tempat-tempat yang menyediakan fasilitas bermain anak.
Pada masa ini anak dipersiapkan untuk sekolah, oleh karenanya panca indera dan sistim reseptor penerima rangsangan serta proses memori harus sudah siap sehingga anak mampu belajar dengan baik. Proses belajar yang tepat bagi usia ini adalah dengan cara bermain.
Kemampuan yang dimiliki pada anak pra sekolah adalah sbb:
Kemampuan | Keterangan |
Gerak kasar | · bermain bola dengan teman sebayanya · naik sepeda, bermain sepatu roda. |
Gerak halus | · mengerti urutan kegiatan, · berlatih mengingat-ingat, · membuat sesuatu dari tanah liat/lilin, · bermain "berjualan", · belajar bertukang, memakai pali, gergaji dan paku, · mengumpulkan benda-benda, · belajar memasak, · mengenal kalender · mengenal waktu, · menggambar dari berbagai sudut pandang, · belajar mengukur. |
Bicara dan bahasa | · mengenal benda yang serupa dan berbeda, · bermain tebak-tebakan, · berlatih mengingat-ingat, · menjawab pertanyaan "mengapa ?" · menganal rambut/tanda lalu lintas, · mengenal uang logam, · mengamati/meneliti keadaan sekitar. |
Bersosialisasi dan kemandirian. | · Berkomunikasi dengan anak, · Berteman dan bergaul, · Mematuhi peraturan keluarga |
Tumbuh kembang balita |
Title : stimulasi berdasarkan tahapan perkembangan bayi balita
Description : Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Sebelum mamahami tentang periode dan aspek perkembangan yang berlangsung pada anak balita, maka penting dip...
Description : Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Sebelum mamahami tentang periode dan aspek perkembangan yang berlangsung pada anak balita, maka penting dip...
0 Response to "stimulasi berdasarkan tahapan perkembangan bayi balita"
Posting Komentar